Beberapa kabupaten/kota yang disebut terdampak cuaca ekstrim tersebut meliputi wilayah bagian barat Sulsel seperti Pinrang, Parepare, Barru, Pangkep, Maros, dan Makassar, termasuk pula wilayah bagian tengah Sulsel yaitu Sidrap dan Soppeng, serta bagian utara Sulsel yakni Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Toraja Utara.
Kepala BMKG Makassar, Darmawan, meminta masyarakat, khususnya bagi yang ingin menggunakan transportasi umum (darat/laut/udara), mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi seperti genangan, banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, area tambak meluap, dan keterlambatan jadwal penerbangan atau pelayaran.
"Kami harap masyarakat tetap memperhatikan informasi BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik," ujar Darmawan, Rabu (8/1/2020).
Selain itu, BMKG memperingatkan pada masyarakat nelayan dan pengguna transportasi laut untuk mewaspadai gelombang tinggi di perairan Sulsel, dengan perkiraan ketinggian gelombang 1,25 hingga 2,5 meter di Selat Makassar bagian selatan, perairan di Kepulauan Spermonde, perairan Parepare, perairan Sabalana, perairan Selayar, Teluk Bone bagian selatan. Potensi angin kencang juga akan terjadi di pesisir barat, selatan, dan timur Sulsel.
"Akan terjadi 'Rough Sea' di Laut Flores bagian timur dan utara, serta perairan Pulau Bonerate-Kalotua, dengan ketinggian gelombang 2,5 hingga 4 meter," pungkas Darmawan.
Sumber: detik.com
0 Response to "Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Diprediksi Landa Sulsel 9-12 Januari"
Posting Komentar