Ibu Rusnani sedang berbincang dengan pasien |
Banyak hal yang menjadi pertimbangan. Salah satunya adalah kemungkinan pemicu gangguan yang dialami pasien. Dalam tahap tertentu, pasien dengan kelainan jiwa, bisa diupayakan pulih dengan penagananan alternatif.
Demikianlah kesimpulan sementara Tim dari LSM yang dikomandoi Ibu Rusnani bekerjasama instansi terkait dari Pemerintah Kabupaten Mamuju saat mendatangi rumah salah seorang pasien pengidap kelainan jiwa di Lingkungan Balakalumpang Kelurahan Sinyonyoi Selatan, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sabtu (7/7) siang.
Setelah berbicara empat mata dengan pasien di ruang tamu rumah pasien, kepada pejabat dari Dinsos, Ibu Nani menyarankan agar pasien ditangani sementara dengan cara diruqyah.
"Pasien ini memang tetap perlu dipulihkan dulu secara medis. Tapi untuk kesembuhan total dari gangguan, dia harus diruqyah, karena saya lihat, ini ada pengaruh non medis," kata Rusnani.
Baca Juga: Dievakuasi dari Kurungan, Pasien Gangguan Jiwa di Mamuju Sempat Memukul
Sementara itu, tetangga sekitar rumah pasien yang dimintai keterangan mengatakan, Anwar (50) nama pasien tersebut, memang sering tiba-tiba mengamuk, marah, dan melempari rumah tetangganya.
"Itu tetangga satu rumah di samping rumahnya sudah bongkar rumahnya dan pindah ke tempat lain. Sekarang ini ada dua rumah lagi yang sering jadi sasaran lemparannya," kata tetangga Anwar.
Tapi menurut tetangga yang enggan namanya dipublikasikan itu, Pak Anwar dalam keadaan normal, terlihat seperti biasa saja, baik, bisa diajak ngobrol dan tetap bisa beraktivitas sehari-hari seperti biasa.
"Mencuci pakeaanya sendiri, memperbaiki rumah, bahakan masih tetap bisa ke laut menangkap ikan. Hanya kalau sementara di laut datang penyakitnya, dia akan pulang ke sini dan kembali melempari rumah tetangga," katanya.
Anwar juga menurutnya tidak sampai akan mencelakai orang. Sebab berdasarkan pegamatannya, Anwar hanya akan tiba-tiba gemetar, pucat dan langsung seperti orang marah kemudian mendatangi salah satu rumah dan mulai melakukan aksinya.
"Saya yang biasa datangi dia kalau lagi begitu, dan saya tenangkan. Saya bilang jangan, tidak baik begitu. Dan dia diam. Dia tidak marah sama saya. Dia kemudian berhenti dan pulang ke rumahnya," jelasnya.
Ibu Rusnani yang dihubungi Sabtu (7/7) malam mengatakan, Anwar saat ini sudah dibawa keluarganya ke rumah salah seorang ahli pengobatan rukqyah di Mamuju. Ia berharap pasien akan segera bisa disembuhkan sehingga tidak perlu di rujuk jauh-juah ke RSJ di Makassar.
Sulbar Butuh RSJ
Pertimbangan lain saat ini sehingga merujuk pasien ke RSJ merupakan pilihan terakhir khususnya bagi warga Mamuju kata Rusnani adalah karena jauhnya fasilitas kesehatan tersebut.
Untuk sampai ke RSJ Dadi di Makassar, sebagai satu-satunya tempat terdekat untuk merujuk pasien gangguan jiwa, warga Mamuju harus menempuh jarak ratusan kilometer jauhnya.
"Biaya perawatan selama di RSJ memang ditanggung BPJS, tetapi pasien di RSJ itu tetap butuh kehadiran dan kontrol keluarga. Tidak bisa sepenuhnya dilepas begitu saja. Makanya ini PR bagi pemerintah provinsi Sulawesi Barat," kata Rusnani.
Menurut dia, dengan banyaknya kasus pengidap gangguan jiwa di wilayah ini, pemerintah Provinsi seharusnya bisa segera bertindak mewujudkan hadirnya RSJ di wilayah ini.
"Yang dirujuk ke Makassar itu sudah banyak. Laporan kasus pasien gangguan jiwa yang dipasung banyak yang belum tertangani karena berbagai kendala. Belum lagi yang tidak dilaporkan, ini butuh perhatian serius," katanya. (gp)
0 Response to "Sementara di Laut, Bisa langsung Pulang dan Melempari Rumah Tetangga"
Posting Komentar