Ketua Depsoskeshum Wahdah Islamiyah Mamuju, Ashriadi, SKM. M.Kes, mengatakan, lantaran masih ada kader dan simpatisan wahdah islamiyah mamuju yang belum memiliki pengetahuan tentang tata cara mengurus jenazah dan belum pernah melakukan praktek langsung, maka kegiatan ini dilaksanakan dengan model teori dan praktek langsung, yang dibagi dalam dua sesi. Pertama sesi teori yang diisi dengan Pembahasan Fiqih tentang Jenazah dan sesi praktek mulai dari persiapan awal seperti menggunting kain kafan, tata cara memandikan, mengkafani, mensalatkan dan menguburkan jenazah.
"Ajaran Islam menganjurkan agar memperlakukan manusia setelah meninggal dengan sangat manusiawi dan tidak serampangan memperlakukan jenazah, dan memang kita diharuskan memahami adab terhadap mayat, termasuk cara memandikan, mengkafani, mensalatkan hingga prosesi pemakaman itu semua ada tata caranya, bahkan adab terhadap keluarga yang ditinggalkan,” jelas Ashriadi
Kata Ashriadi, pelatihan dauroh janaiz ini diselenggarakan dalam rangka pembekalan sekaligus pembentukan Tim Penanggulangan Musibah (TPM Wahdah Mamuju), sebagai upaya mengambil peran dalam membantu kebutuhan ummat.
Karena setiap Da’i atau kader wahdah islamiyah kedepan, dituntut ikut terlibat disemua lini dalam masalah sosial keummatan, sebagai kontribusi nyata dalam membantu ummat dan Sinergi dengan Pemerintah di bidang sosial ke-Agamaan.
Selama pelatihan peserta melakukan praktek secara langsung dengan menunjuk satu orang peserta yang berperan sebagai jenazah yang diselenggarakan. Semoga dengan pelatihan ini akan semakin banyak ummat yang memahami tata cara menyelengarakan jenazah sesuai dengan tuntunan Rasulullah.
Sumber: Humas Wahdah Islamiyah Mamuju
0 Response to "Kader dan Simpatisan Wahda Islamiyah Mamuju Belajar Urus Jenazah"
Posting Komentar