Hadir dalam acara ini, Hamdan Zoelva SH MH, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang dalam kepengurusan JOIN, dipercaya sebagai penasehat.
Dalam sambutannya, Sekjen JOIN, Zulham mengucapkan terima kasih atas kedatangan para pengurus wilayah serta perwakilan media yang bergabung dengan organisasi ini.
Dia mengaku cukup salut dengan kehadiran jurnalis online dari berbagai daerah ke acara tersebut. Hal ini menurutnya menunjukkan para anggota berkomitmen membesarkan organisasi.
"Seekor semut tidak bisa menguncang belalang. Tetapi seribu semut pasti bisa mengguncang gajah. Jadi kita ini memang harus bersatu padu dari sabang sampai merauke agar diperhitungkan," katanya.
Zulham juga menyampaikan permintaan maaf dari Menkominfo karena berhalangan hadir dalam kegiatan itu.
"Tadi barusan kita sudah komunikasi via Whatsapp," katanya seraya mengapresiasi kedatangan pengurus inti dari Bangka Belitung meski daerahnya sedang dilanda banjir besar.
Hal senada juga diutarakan Ketua Umum DPP JOIN, Budhi Chandra. Secara khusus dalam sambutannya dia mengatakan kepada Hamdan Zoelva, dirinya sama sekali belum pernah bertemu dengan rekan-rekan jurnalis online yang hadir tersebut.
"Saya belum pernah bertemu sama rekan-rekan ini, Pak. Jadi selama ini kami hanya berkomunikasi lewat pertemanan Whatsapp," kata jurnalis militer yang akrab disapa Ichan itu.
Pertemuan yang berlangsung ini, tambahnya, hanya karena berdasarkan kebersamaan, tanpa dibiayai oleh DPP, tetapi semua bisa hadir.
"Sejak kita dirikan pada 20 Mei 2016 lalu, JOIN sudah terdaftar di 22 Provinsi. Sisanya sedang menyusul bergabung. Seperti Manado, Sulteng, Padang, Kalimantan Utara karena kita sudah jalin komunikasi intens. Mudah-mudahan teman-teman di sana bisa berkomitmen seperti teman-teman yang hadir hari ini.
"Insya Allah JOIN adalah tempat yang nyaman buat rekan-rekan jurnalis online. Karena kita organisasi yang legalitasnya lengkap dan jelas, terdaftar di Menkumham," katanya.
Disebutkannya, media online adalah media terdepan yang bisa memberitakan segala hal dengan cepat. Jika dulu media online bisa dihitung, sekarang pertumbuhannya sudah sangat pesat. Sedikitnya, ada 2000 medol di Indonesia.
"Tetapi jangan karena banyaknya, medol menjadi wartawan bodrek. Kita akan coba bina bersama. Termasuk bila belum berbadan hukum, kita bimbing agar bersinergi," sebutnya.
"Tapi memang saya pernah jadi pemimpin redaksi buletin pendidikan, mengisi berita singkat, buletin, dll. Saya juga pernah jadi Pimred media culb study waktu kuliah. Namanya Buletin Perspektif. Saya suka isi pengantar dan tulisan ilmiah populer. Itulah pengalaman di media yang membuat saya akhirnya mau diajak," sebutnya.
Untuk media online, dirinya hanya bisa mengatakan, ini adalah revolusi dalam dunia IT. Fenomena ini membuat banyak media mainstream menjadi gulung tikar.
"Tapi pesan saya, wartawan online itu harus ada nilai, menjaga kode etik dan melakukan pemberitaan dengan cover both side.
Kegiatan itu juga dirangkai dengan pengucapan janji sekaligus penyerahan SK serta pelantikan para Pengurus Wilayah yang hadir.
0 Response to "Resmi, Organisasi Jurnalis Online Indonesia Dideklarasikan"
Posting Komentar