Namun jangan salah, fenomena ini bukan suatu hal yang aneh apalagi mistik. Juga bukan sebuah area wisata yang direkomendasikan untuk pembaca kunjungi. Hal ini justeru merupakan sebuah ancaman yang hingga kini terus meresahkan warga.
BACA JUGA: Abrasi di Pantai Mampie Sudah Mengancam Pemukiman Warga
Bagaimana tidak, pohon kelapa yang di awal tulisan ini diceritakan tumbuh dari dalam air sungai, adalah merupakan tanaman perkebunan milik petani di Dusun Babalalang Desa Beru-beru Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat yang lahannya mengalami abrasi karena tergerus aliran sungai Kalukku.
Akibat gerusan air sungai tersebut, banyak tanaman perkebunan petani termasuk ratusan tanaman pohon kelapa produktif yang telah jatuh ke dalam aliran sungai. Dari kedalaman air sungai, beberapa di antaranya memang tampak masih berdiri tegak dan seolah tidak terganggu, namun hal itu hanya berlangsung beberapa saat saja. Pada akhirnya, pohon-pohon itu akan tumbang dan hanyut bersama aliran sungai yang terlihat tenang tapi mengalir deras.
BACA JUGA: Terkait Abrasi Pantai Mampie, Ini Tanggapan Dinas Pariwisata Kabupaten Polman
Saat penulis menyambangi tempat ini, terlihat lahan yang tergerus aliran sungai sudah jauh memasuki areal perkebunan milik petani. Pohon-pohon kelapa dan tanaman lainnya banyak yang sudah tumbang bahkan tinggal sisa akar-akarnya saja. Di beberapa titik, aliran sungai bahkan terlihat hanya beberapa meter dari bangunan rumah warga.
Umar, salah seorang warga yang menemani penulis mengunjungi tempat ini menyebutkan, keadaan tersebut sudah berlangsung selama beberapa tahun belakakangan.
“Beberapa tahun lalu, aliran sungai sekitar ratusan meter dari pinggir yang sekarang. Tapi sekarang sudah jauh memasuki areal perkebunan,” kata Umar, Jumat (30/12/2016).
Wahab, salah seorang warga lainnya mengatakan, jika kondisi ini terus dibiarkan berlarut-larut tanpa ada upaya untuk mengatasi, dikhawatirkan sebentar lagi akan merusak pemukiman warga.
“Seharusnya ada langkah cepat dari pemerintah untuk mengatasi bencana ini. Saya kuatir beberapa bulan atau bahkan beberapa pekan ke depan bangunan yang terlihat paling dekat ke aliran sungai sudah jatuh. Apalagi sekarang musim hujan dan air sungai meluap hampir setiap hari,” kata Wahab. (*)
0 Response to "Aliran Sungai Kalukku di Mamuju Merusak Lahan Perkebunan Warga"
Posting Komentar