Yusri salah seorang warga Mampie mengatakan, kondisi seperti ini seharusnya sudah mendapat penanganan. Apalagi menurutnya, di musim penghujan saat ini, air laut yang naik memperparah kerusakan. Bahkan kata dia, permukiman serta kebun milik warga setempat tingggal beberapa meter saja dari garis pantai yang mengalami abrasi.
“Kami berharap pemerintah memperhatikan kampung kami (Mampie-red) dalam hal mencegah abrasi. Karena kondisi pesisir Pantai Mampie sejak Desember 2016, hingga saat ini abrasinya sangat memprihatingkan,” ujar Yusri yang juga berprofesi sebagai wartawan di salah satu media, Selasa (17/1/17).
BACA JUGA: Aliran Sungai Kalukku di Mamuju Merusak Lahan Perkebunan Warga
Kata Yusri, saat ini daratan yang rusak akibat abrasi sudah mencapai puluhan meter. ”Sudah ada beberapa pohon dan Gasebo tumbang akibat abrasi,” ungkapnya.
Selain itu lanjut Yusri, bencana abrasi juga telah membuat warga sangat sulit mendapatkan air bersih dan sebagian kebun warga sudah tak dapat dikelola.
“Abrasi merupakan ancaman besar bagi warga Mampie, dimana air bersih sulit untuk didapatkan. Dan daratan yang terkikis air laut tidak bisa lagi diolah menjadikan kebun,” jelasnya.
0 Response to "Abrasi di Pantai Mampie Sudah Mengancam Permukiman Warga "
Posting Komentar