Beberapa waktu terakhir ini, muncul banyak kritikan publik termasuk di media sosial tentang malaqbi. Kritik itu dengan membeberkan adanya fakta sosial, sikap dan perilaku di Sulbar yang tidak malaqbi.
Kritikan yang ada, mungkin benar. Tetapi hal itu tidak lantas menegasikan atau menghilangkan kata atau semangat malaqbi di Provinsi Sulawesi Barat. Sama dengan halnya mengatakan begini: "Negara A adalah sarang teroris. Ini bukan berarti tidak ada penduduk di negara A yang bukan teroris". Atau dengan berkata: "Makassar adalah kota yang bersih, bukan berarti tidak ada tempat di Makassar yang kotor". Oke.....
Selanjutnya soal Sulbar adalah daerah Malaqbi bukan berarti tidak ada aikap dan perilaku masyarakat Sulbar yang tidak malaqbi.
Malaqbi adalah penggambaran kondisi kekinian (terlepas benar atau tidak) sekaligus merupakan tujuan. Sebagai tujuan, maka jika ada bagian bagian yang tidak malaqbi di tanah PUS dan PBB, maka marilah rakyat Sulbar secara bersama sama secara cerdas untuk menghilangkan yang tidak malaqbi itu.
Sebagai tujuan, maka semua kita diharapkan berperan dalam mewujudkan atau mempertahankan malaqbi itu. Sehingga kritik terhadap kondisi yang tidak malaqbi sesungguhnya kritik yang diarahkan, ditujukan untuk kita semua. Kritik yang ditujukan kepada pemerintah dan masyarakat Sulbar, termasuk sang pengkritik.
Sekaligus perlu dipertegas bahwa malaqbi bukan hanya milik seseorang atau satu kelompok saja, tetapi milik seluruh elemen di Sulawesi Barat. Mari menuju malaqbi.
0 Response to "Kritik Atas Nama Malaqbi"
Posting Komentar