Menurut banyak kalangan, sejak dahulu perairan ini memang telah menjadi momok menakutkan bagi pelaut Bugis-Makassar dan Mandar. Jika melintasi perairan ini, harus ada ritual yang dilakukan, khususnya jika dalam perjalanan menuju Kalimantan.
Para awak kapal dan kalangan pelayaran yang sudah paham lokasi ini biasanya akan melakukan ritual dengan melarung baki berisi hidangan ketan dan telur. Ini semacam persembahan atau semacam “izin” lewat kepada penguasa laut.
Menurut cerita rakyat yang berkembang, mereka yang tidak melakukan ritual seperti itu tidak jarang mengalami nasib nahas.
Terlaps dari itu, yang paling penting adalah kita sebaiknya memohon kepada Allah pemilik langit dan bumi serta segala isinya.
ilustrasi |